Ini adalah rumah panjang yang menjadi pusat kehidupan
sosial masyarakat Dayak Ngaju. Orang Dayak pada masa lalu hidup secara komunal,
dimana didalam satu Ruman Betang ini akan tinggal beberapa keluarga, bahkan
ketika kepercayaan Islam & Kristen masuk, maka ada juga keluarga yang
berlainan kepercayaan dengan kepercayaan nenek moyang tinggal disana. Namun
mereka akan tetap diikat oleh aturan-aturan adat, taboo, dan etika-etika moral.
Jika ada salah satu keluarga yang melakukan tindakan yang melanggar norma hidup
rumah betang maka biasanya akan diberikan hukuman atau bahkan diusir keluar
dari komunitas.
Umumnya JIHI atau tiang rumah betang akan
dibangun sepanjang 5 meter dari atas tanah, tujuannya ialah untuk menghindari
serangan binatang, banjir dan bahkan para asang – kayau (head hunter) pada masa
lalu. Misal saja dahulu di Desa Tangkahen, konon ada Rumah Betang yang
bertingkat tiga. Ketika para asang datang untuk menyerang kampong, maka HEJAN
(Tangga rumah) akan diangkat, wanita dan anak-anak akan diungsikan di tingkat
paling atas sedangkan para pria akan menjaga di tingkat pertama dengan tombak,
Mandau dan sumpit. Namun sayang betang di Tangkahen sekarang hanya menjadi
KALEKA (tersisa tiangnya saja)Itulah mengapa dikatakan falsafah hidup orang Dayak adalah HUMA BETANG, yaitu falsafah hidup yang didasarkan pada kebersamaan tanpa memandang agama dan latar belakang. Ketika yang satu sakit maka yang lain juga akan ikut menanggungnya. Falsafah ini tercermin ketika salah satu suku Dayak mengalami bencana/masalah maka suku Dayak yang lain akan membantu.
Orang Dayak ngaju berhenti tinggal di Rumah Betang setelah Rapat Damai Tumbang Anoi karena Belanda mengajukan agar kebiasaan tinggal di rumah panjang dihentikan karena dianggap tidak sehat sekitar awal abad ke-19.
2. HUMA GANTUNG
Bedanya HUMA GANTUNG dengan HUMA BETANG adalah pada ukuran dan lay out. biasanya yang tinggal di HUMA GANTUNG adalah para Damang atau kepala kampung.
3. KARAK BETANG
Karak betang adalah rumah untuk satu keluarga, hal ini karena Belanda
menganggap sistem komunal di Rumah Betang tidaklah sehat. Arti kata Karak =
Bongkar, makanya karak betang adalah rumah betang yang dibongkar. Kebiasaan satu keluarga tinggal disatu rumah pada
dayak Ngaju di mulai sekitaran tahun
1904.
0 Comments